Skip to main content

Makna Sebuah Perjalanan


Bagiku, perjalanan adalah penyembuh!

Masjid Kerisik, Patani-Thailand Selatan
Penyembuh saat-saat aku kian letih menjalani rutinitas, lelah dengan jatuh dan bangkitnya semangat.
Dalam perjalanan… kutemukan kembali makna hidup.
Saat mendengar cerita-cerita teman seperjalanan, beban hidup, kekurangan hingga cerita bahagia, saat itu aku sadar, cerita beban yang selama ini aku keluhkan hanyalah buih kecil didalam luasnya samudera.
Perjalanan mengajarkanku arti syukur atas jalan hidup yang terkadang banyak liku. Semakin banyak derita yang kita alami, semakin banyak pelajaran yang dapat dipetik, semakin banyak cobaan yang kita tempa, semakin banyak yang akan mendewasakan, semakin banyak problema hidup, semakin banyak pula hikmah yang dapat dipetik disetiap detik.
       Kadang aku berpikir, kenapa harus mengalami semua hal ini, hidup di negara orang, sebagai sukarelawan, hidup serba kekurangan, harus beradaptasi dengan adat dan budaya yang begitu berbeda, kadang juga terlintas dipikiran untuk menyerah, tak jarang merasa seperti berada di ujung jurang. Tapi, setelah mengalami berbagai kejadian, belajar banyak mendengar kisah teman-teman dan saling berbagi nasihat, kini aku menjumpai kuncinya, yaitu shalat, sabar dan terus berjuang, karena aku yakini firman Allah bahwa Allah akan membersamai orang-orang yang shalat dan sabar.
Meskipun kesabaran tidaklah mudah, banyak dari kita yang ingin segera melihat hasil, ingin segera menjumpai hikmahnya, hingga lupa bahwa ada banyak pelajaran dan hikmah dalam setiap prosesnya.
Banyak dari kita mengalami hal buruk (menurut kita) di masa lalu, kian membenci masa lalu, tapi seiring berjalannya waktu, tak sedikit orang yang bersyukur telah diberikan kesempatan mengalami hal tersebut, bersyukur atas keputusan-keputusan yang dulu mungkin terasa berat untuk diputuskan.
Coba ingat kembali bagaimana perasaan kita saat-saat itu terjadi, mungkin kita akan sadar bahwa hal yang sama sedang terjadi saat ini.

       Akan ada masa yang membuat kita paham, mengapa kita kian harus mengalami dan menjalani serangkaian cerita hidup serta keresahan dan kekhawatiran didalamnya.
Banyak hal yang aku sadari disini, seberapa besar masalah yang aku hadapi, seberapa sulit jalan yang aku lalui, seberapa berat beban yang dipikul, jika perkara itu disyukuri akan hadirnya, karena kita tahu akan hikmah dan nikmat setelahnya, jika dihadapi dengan shalat, sabar dan terus bergerak, semua akan terasa bak kita memikul kapas diatas pundak, tak sedikitpun terasa berat, tak sekitpun menjadikan itu beban. Begitulah kehidupan yang kita jalani, semua yang berawal dari kita akan bertemu kembali di akhir dengan kita. Bila kita memberikan kebaikan, kebaikan-kebaikan dari arah yang tak diduga akan selalu menghampiri. Jika setiap masalah dihadapi dengan senyuman dan penuh keihklasan, masalah itu akan terurai seiring berjalannya waktu.

Thung Yang Daeng-Patani, 15 September 2018
"Saat kegalauan, kegelisahan dan kekhawatiran datang, tapi aku mencoba menasihati diri sendiri."

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kamu mau traveling ala backpacker? Packing barangmu dulu guys !

       Apa yang terbesit di benakmu ketika mendengar kata “packing”? mungkin kamu akan langsung terpikirkan mengenai menyiapkan barang-barang yang akan dibawa ketika berpergian jarak jauh dan sebagainya. Ya, benar banget, packing itu tidak pernah jauh dari kata berpergian ataupun traveling atau perjalanan lainnya Pastinya, untuk tidak merasa repot dan kesusahan ketika diperjalanan, kita perlu menyiapkan hal-hal yang menurut kita ‘penting’ untuk dibawa. Ingat!! Harus yang penting aja, kalau kamu tidak mau perjalanan terganggu dengan barang bawaan yang membludak dan tidak digunakan. Nah, untuk kamu yang suka jalan-jalan khususnya backpackeran, aku punya beberapa tips nih dari beberapa senior yang udah berpengalaman dalam hal-hal simple dalam perjalanan nih Packing yang baik dan benar itu…         Pertama-tama, yang harus kamu lakukan adalah mengelompokkan barangmu menjadi 3 variasi, yaitu Berat, sedang dan ringan. Nah, untuk ba...

Ngapain sih travelling terus?

Traveling dapat menyebabkan badan terasa remuk, lelah, isi dompet menipis, kulit jadi gelap dan kusam. Makan tidak teratur, tidur tidak nyaman. Tp semua terbayar dengan hal-hal berikut... Ada beberapa manfaat dan hal seru yg saya rasakan ketika traveling : 1. Menikmati alam sepuasnya 2. Mempelajari bahasa asing 3. Melatih mental 4. Merasa capek, tapi gak pernah ngeluh 5. Orang asing akan menjadi tim seperjuangan 6. Melatih kekompakan sesama pejalan 7. Akan semakin erat persaudaraan antar sesama 8. Mendewasakan dengan cara menyenangkan 9. Mengumpulkan banyak cerita untuk anak cucu 10. Memperkaya cakrawala berpikir dengan benar2 melihat dunia dengan berbagai perspektif 11. Bertemu dengan banyak orang akan melatih untuk tidak jumawa atas apa yg telah dicapai 12. Traveling menggenapkan pepatah "Manusia boleh berencana, Tuhan pula yang menentukan" menjadi kenyataan. 13. Banyak hal gila yg bisa dilakukan sebelum datangnya hari tua 14. Kita kaya meskipun tidak punya h...

Kebaikan yang tulus

Banda Aceh, 31 Oktober 2017 Banyak yang berkata bahwa menaruh harap kepada manusia akan berakhir sia-sia. Mereka melarang mencintai terlalu dalam karena sesuatu yang dalam akan berakhir dengan perih yang dalam. Bukankah hal tersebut tidak sepenuhnya benar? Ketika kita memiliki seseorang, maka pada saat itu pula kita mengerti bahwa suatu saat ia akan pergi dengan langkahnya sendiri ataupun tumpangan orang lain. Ketika kita memilikinya kenapa tak kita manfaatkan untuk menjadikannya prioritas, menjadikannya ladang mencari pahala dengan berbuat kebaikan, memuliakan sesama manusia, memberikan yang ia butuhkan, berusaha untuk selalu ada.  Bukannya malah menjadikannya orang biasa saja bagi kita, karena alasan takut kelak akan tersakiti akibat menyayangi terlalu dalam. Bukankah itu adalah memuncakkan sebuah keegoisan dalam diri? Dimana kita mengutamakan perasaan pribadi daripada membahagiakan mereka. Padahal, dengan melakukan kebaikan kita kan mendapatkan hal serupa bahkan ...