Skip to main content

Posts

Makna Sebuah Perjalanan

Bagiku, perjalanan adalah penyembuh! Masjid Kerisik, Patani-Thailand Selatan Penyembuh saat-saat aku kian letih menjalani rutinitas, lelah dengan jatuh dan bangkitnya semangat. Dalam perjalanan… kutemukan kembali makna hidup. Saat mendengar cerita-cerita teman seperjalanan, beban hidup, kekurangan hingga cerita bahagia, saat itu aku sadar, cerita beban yang selama ini aku keluhkan hanyalah buih kecil didalam luasnya samudera. Perjalanan mengajarkanku arti syukur atas jalan hidup yang terkadang bany a k liku. Semakin banyak derita yang kita alami, semakin banyak pelajaran yang dapat dipetik, semakin banyak cobaan yang kita tempa, semakin banyak yang akan mendewasakan, semakin banyak problema hidup, semakin banyak pula hikmah yang dapat dipetik disetiap detik.        Kadang aku berpikir, kenapa harus mengalami semua hal ini, hidup di negara orang, sebagai sukarelawan, hidup serba kekurangan, harus beradaptasi dengan adat dan budaya yang begitu berbeda,...
Recent posts

Kebaikan yang tulus

Banda Aceh, 31 Oktober 2017 Banyak yang berkata bahwa menaruh harap kepada manusia akan berakhir sia-sia. Mereka melarang mencintai terlalu dalam karena sesuatu yang dalam akan berakhir dengan perih yang dalam. Bukankah hal tersebut tidak sepenuhnya benar? Ketika kita memiliki seseorang, maka pada saat itu pula kita mengerti bahwa suatu saat ia akan pergi dengan langkahnya sendiri ataupun tumpangan orang lain. Ketika kita memilikinya kenapa tak kita manfaatkan untuk menjadikannya prioritas, menjadikannya ladang mencari pahala dengan berbuat kebaikan, memuliakan sesama manusia, memberikan yang ia butuhkan, berusaha untuk selalu ada.  Bukannya malah menjadikannya orang biasa saja bagi kita, karena alasan takut kelak akan tersakiti akibat menyayangi terlalu dalam. Bukankah itu adalah memuncakkan sebuah keegoisan dalam diri? Dimana kita mengutamakan perasaan pribadi daripada membahagiakan mereka. Padahal, dengan melakukan kebaikan kita kan mendapatkan hal serupa bahkan ...

Sepenggal Cerita dari Seberang

Friday, September 11 2015 My friends are coming ! Their names are (Mini, Putri, Maya, and Nelly), mereka akhirnya berangkat dari Banda Aceh menuju Pulau kecil seberang Sumatra yang bernama Pulau Weh atau orang-orang keren disini biasa menyebutnya dengan “Santai Banget” yang disingkat menjadi Sabang. Sebenarnya itu bukan sejarah dari nama Sabang itu sendiri, jika ingin tahu lebih detail tentang Sabang, tanya aja ke Mbah Google.com Heheehe….. Tepat pukul 09.45 mereka mengirimkan pesan bahwa telah sampai di palabuhan. Dengan santainya aku menjawab “iya otw ne” padahal aku baru aja selesai mandi, LOL! biar mereka agak tenang sedikit. Berkali-kali ditelpon, kemudian aku mengirimkan sms kalau aku On the way dan agak lama karena pakai motor butut yang memperlambat penjemputan, padahal kecepatan motor itu gak kalah sama Ninja dan gak jauh beda dengan motor yang dipakai Bang Mando Gapi dan Bang Joni di film komedi Aceh “Eumpang Breuh”, semua itu tujuannya agar mereka lebih tenang a...

Aku dan Perjalanan

Aku bukanlah seorang pendaki yang telah mendaki berpuluh-puluh gunung, bukan juga seorang pecinta alam yang selalu melestarikannya, bukan seorang yang mempunyai banyak waktu luang untuk bepergian kesana kemari seperti yang terlihat, bukanlah anak pramuka yang mengerti segala sejarah dan teori didalamnya, bukan si kutu buku yang setiap minggunya menghabiskan waktu dilapak baca buku gratis Blang Padang, bukan selebgram yang beribu bahkan jutaan followers dan likersnya, bukanlah seorang aktivis kampus dengan berbagai macam organisasi dan rapatnya, aku bukanlah seorang yang seperti tampak diwajah dunia ini, itu hanyalah setetes dari se-danau nya aku. Aku tidak ingin bercerita siapa aku dan bagaimana aku, karena pun aku tidak mengerti bagaimana sebenarnya diriku ini. Tapi aku ingin menuliskan tentang apa yang aku rasakan ketika bepergian ke berbagai tempat walaupun ketika itu hanya untuk sekedar melepas lelah rutinitas. Semua orang yang mencintai gunung pasti pernah mendaki setid...

Kutitip rinduku pada Mercusuar

Pulau Breueh   adalah sebuah  pulau   yang terletak di sebelah  barat laut pulau Sumatra  dan di sebelah   barat laut Pulau Weh. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah  kecamatan Pulau Aceh ,  Kabupaten Aceh Besar.  Dan di pulau Breueh inilah ibukota kecamatan Pulau Aceh yaitu kota  Lampuyang  berada. Pulau yang termasuk ke dalam salah satu kawasan Sabang ini memiliki banyak potensi pariwisata, khususnya pariwisata bahari, wisata sejarah, dan wisata Alam. Adapun beberapa potensi wisata bahari yang terdapat di Pulo Aceh antara lain Pantai Nipah, Pantai Deumit, Pantai Deudap, Pantai Alue Reuyeng, Pantai Pasi Raya, Pantai Meulingge, Pantai Balu, Pantai Alue Raya, Pantai Pasi Lambaro. Itu sekilas tentang destinasi Ekspedisi (penjelajahan) kami Pramuka a.k.a Racana Iskandar Muda Putroe Phang UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Ini adalah kunjunganku yang ketiga kalinya ke Pulau Aceh, tepatnya pulau breuh. Pengalaman pertama ke Pu...

THE LAST WALL OF INDRA PATRA FORTRESS

As one of halal tourism destination, Aceh has many historical sites that can be visited by the tourists. Before Islam come, the majority of civilization in sumatra is Hindu, an one of the remains from the Hindu is  fort. Fort is  one of three forts that became a milestone  of the triangle region of the Hindu kingdom of Aceh, namely  Indra Patra, Indra Puri and Indra Purwa. Indra Patra is an old fortress located in Ladong village, Aceh Besar Regency, Aceh Province, Indonesia. It was built during the reign of Sultan Iskandar Muda (1583? - 1636). This ford is located in Ladong village, Aceh Besar. If you want to come to this place, you can take  public transportation in Aceh that called Labi-labi to Krueng Raya. However you can also use a private vehicle, is located only 20 minutes away or approximately 20 km from the city of Banda Aceh. Positioned by the beach this tourism object is very good for photography. There is the green grass, historical buildings, situ...

Kamu mau traveling ala backpacker? Packing barangmu dulu guys !

       Apa yang terbesit di benakmu ketika mendengar kata “packing”? mungkin kamu akan langsung terpikirkan mengenai menyiapkan barang-barang yang akan dibawa ketika berpergian jarak jauh dan sebagainya. Ya, benar banget, packing itu tidak pernah jauh dari kata berpergian ataupun traveling atau perjalanan lainnya Pastinya, untuk tidak merasa repot dan kesusahan ketika diperjalanan, kita perlu menyiapkan hal-hal yang menurut kita ‘penting’ untuk dibawa. Ingat!! Harus yang penting aja, kalau kamu tidak mau perjalanan terganggu dengan barang bawaan yang membludak dan tidak digunakan. Nah, untuk kamu yang suka jalan-jalan khususnya backpackeran, aku punya beberapa tips nih dari beberapa senior yang udah berpengalaman dalam hal-hal simple dalam perjalanan nih Packing yang baik dan benar itu…         Pertama-tama, yang harus kamu lakukan adalah mengelompokkan barangmu menjadi 3 variasi, yaitu Berat, sedang dan ringan. Nah, untuk ba...